LIFE

Membatasi BBM atau Naikin Harga?

Masyarakat di belahan bumi mana pun, baik di negara maju ataupun berkembang, orang kaya ataupun miskin, semuanya tidak senang terhadap kenaikan harga. Apalagi kenaikan harga barang kebutuhan pokok ataupun komoditas strategis seperti bahan bakar minyak (BBM).

Kenaikan harga yang tampak pada tingkat inflasi biasanya “tidak adil”,di mana di negara maju (yang penduduknya kaya) biasanya kenaikan harga adalah rendah yang tercermin dari inflasi yang biasanya di bawah lima persen, sedangkan di negara berkembang (banyak penduduknya yang miskin) tingkat inflasi biasanya lebih tinggi (bahkan bisa mencapai hingga ratusan persen).

Kenaikan harga ataupun inflasi, meskipun tidak disenangi, biasanya terus terjadi, harga barang dan jasa terus meningkat. Apalagi untuk komoditas seperti BBM yang tidak terbarukan, dalam jangka panjang harganya meningkat.

Ingat saja pada awal 1970-an, harga BBM rata-rata hanya USD4 untuk tiap barel, sekarang berada pada kisaran USD80 tiap barel. Pada masa mendatang pun harganya masih akan terus naik karena ketersediaannya juga terbatas dan tidak terbarukan.

Karena itu, siap-siap saja terhadap kenaikan harga BBM, bukan saja pada masa kini, tapi juga pada masa mendatang. Kenaikan harga BBM selalu menjadi isu besar di Indonesia. Komoditas strategis ini memiliki dampak yang luas pada perekonomian dan kehidupan kita.

Kenaikan harga BBM akan mendorong kenaikan ongkos transportasi dan biaya produksi semua barang dan jasa di pasar. Karena itu, dampaknya pada perekonomian besar. Kenaikan harga BBM 2005 yang lebih dari 100 persen bahkan telah mendorong inflasi hingga 17 persne dan pengangguran naik hingga 11,22 persen.

Demikian juga demo dan keresahan terjadi di mana-mana sehingga pemerintah hingga kini ketakutan untuk menaikkan harga BBM.
 by : Rangga Agus Setiawan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment