LIFE

Timnas Vs “Alien”

 Seperti yang kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini persepakbolaan Indonesia mulai bangkit kembali. Yaitu dengan keikutsertaanya Indonesia dalam pertandingan AFF Suzuki, untuk memperebutkan piala AFF itu sendiri. Tim Nasional Indonesia telah mampu melawan negara-negara seperti Vietnam, Thailand, Filipine, dan Terakhir Malaysia yang akan bertemu di final leg-2. Namun pada pertandingan final leg-1, Indonesia kalah di kandang lawan sebanyak 0-3. Hal itu bisa terjadi karena adanya gangguan dari “alien-alien”, PSSI, dan Politikus yang mengganggu konsentrasi pemain timnas Indonesia sehingga kalah dalam pertandingan.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? hal tersebut terjadi karena “alien-alien” tersebut masuk ke dalam ruang ganti timnas setelah menang besar di dua laga pertama AFF 2010. Dan ruang ganti pemain adalah merupakan kuasa mutlak pelatih yaitu Alfred Riedl. Namun pada saat jelang semi final “alien-alien” itu mulai banyak yang muncul. Seperti, sejumlah politikus, ketua PSSI, sekjen PSSI, anggota EXCO, menteri, Asmen, dan kroco-kroco yang di anggap tidak penting.
Interfensi dari “alien” tersebut telah mengganggu tim Merah-Putih, yang mana seharusnya para Politikus tidak “mampir” selama pertandingan AFF Suzuki berlangsung. Nurdin Halid adalah selaku ketua PSSI merupakan salah satu yang menyebabkan konsentrasi pemain Timnas menurun. Nurdin Halid merupakan ketua PSSI yang sudah lama menjabat sebagai ketua PSSI. Kilas balik tentang Nurdin Halid adalah, ia telah masuk penjara pada tahun 2008 atas dugaan korupsi dalam menyelewengkan dana distribusi minyak goreng sebesar U$ 18 juta. Namun setelah Nurdin bebas dari penjara, ia kembali memimpin kembali sebagai ketua PSSI.
Citra Nurdin kian tak popular dimata public sepak bola tanah air, dia dituding hanya mendompleng popularitas Timnas yang sedang melambung di Piala AFF demi kepentingan pribadi semata. Hal ini, menyebabkan banyak desakan dari masyarakat khususnya penggemar bola. Agar Nurdin Halid mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI. Citra Nurdin Halid yang kian memburuk ini telah membuat mata masyarakat sadar dengan adanya permainan politik di dalam tubuh PSSI. Hal ini, dapat terlihat juga atas kunjungan Timnas ke kediaman Aburizal Bakrie atas keinginan Nurdin Halid.
Agenda ini sebenarnya tidak ada dalam agenda Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas. Padahal agenda tersebut hanya berisi makan siang bersama dan foto bersama dengan pemilik perusahaan saham Bakrie, yaitu Aburizal Bakrie. Hali ini tentu sangat mengganggu konsentrasi para pemain Timna Merah-Putih. Karena seharusnya para pemain Timnas berlatih untuk pertandingan selanjutnya. Hal ini yang merupakan salah satu agenda Alfred Riedl yang sebenarnya.
Oleh karena itu, pemerintah harus tegas terhadap permainan politik ini yang telah merasuki tubuh Timnas Merah-Putih dari Management PSSI yang buruk atau dapat dikatakan oksimoron. PSSI merupakan oligarki kekuasaan yang dapat berjalan dengan baik apabila, di ketuai atau di pimpin oleh seseorang yang memahami akan kekuasaan itu sendiri. Bukan mencampur adukan antara kekuasaan dengan politik. Karena sesungguhnya Timnas adalah sesuatu yang harus dapat di lestarikan atau di jaga keberadaannya. Bukan di kotori dengan memanfaatkan prestasi yang telah diraih oleh Timnas dengan adanya permainan nakal dari para “alien” PSSI dan Politikus.(alif)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

LIFE said...

semoga aliennya insyaf.. amin

Post a Comment